Pages

Sarinah

Sarinah, Simbol Cinta Soekarno pada Pembantu

Banyak mata kini tertuju ke pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta. Memang, sebuah kejadian besar baru saja terjadi, Kamis (14/1/2016). Peledakan bom dan baku tembak teroris dengan polisi terjdi di sekitar Sarinah. 4 korban tewas.

Sekadar mengingatkan kembali, pada zaman Orde Lama, Sarinah adalah pusat perbelanjaan yang dikonsep paling modern di Indonesia. Nama Sarinah merupakan wujud kecintaan Presiden Soekarno terhadap pembantunya, yaitu Sarinah.

Dalam buku otobiografi 'Bung Karno, Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (terjemahan Indonesia, dicetak tahun 1966) yang ditulis Cindy Adams, Soekarno mengaku sangat dekat dengan Sarinah. Bahkan, sewaktu kecil, dia sehari-hari tidur satu ranjang dengan Sarinah.

Ketika itu, Soekarno masih berusia 4 tahun dan tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjodikromo, di Tulungagung. Selama dua tahun di Tulungagung itulah, Soekarno diasuh oleh Sarinah. Hampir tiap hari, Soekarno menemani Sarinah memasak dan menyiapkan keperluan rumah tangga. Tidak hanya mengasuh, Sarinah ternyata banyak memberi dongeng dan petuah tentang kehidupan.

Banyak petuah tersebut yang diingat Soekarno sampai tua. Bahkan, Soekarno menulis satu buku khusus tentang kewanitaan sebagai wujud kecintaan dirinya terhadap Sarinah. Sebuah buku berjudul 'Sarinah, Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia (cetakan 3 tahun 1963).

Lantas, bagaimana kehidupan Sarinah ketika Soekarno sudah menjadi Presiden Indonesia? Rupanya, Sarinah memilih tetap tinggal di Tulungagung dan menjadi wanita desa kebanyakan. Dia meninggal 28 Desember 1959, dimakamkan di pekuburan rakyat Kelurahan Kepatihan Kota Tulungagung. (Ind-Raka)

MAUQUTA

No comments:

Post a Comment

Instagram